Tuesday, December 21, 2010

Ibu

tak terhitung sudah berapa banyak perhatian dan curah kasih sayang yang engkau kucurkan kepada anak-anakmu....
tak mampu pula materi dapat melunasi tiap tetesan kasih yang kau berikan pada anak-anakmu
ibu...
butiran berlian,kiloan emas dan permata tak dapat untuk menggantinya
ibu...
hanya untaian doa dan pengharapan yang teramat medalam atas anak kepada seorang ibu

Monday, October 25, 2010

SUMPAH PEMUDA

SUMPAH PEMUDA
Setiap 28 Oktober kita memperingati hari Sumpah Pemuda dan mungkin sebagian dari kita juga sudah lupa bagaimana bunyi Sumpah Pemuda. Hakikatnya, Sumpah Pemuda mempunyai makna yang sangat mendalam bagi bangsa ini, Sumpah Pemuda berisi ikrar bersatu dan disatukannya tunas-tunas bangsa oleh kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa. Ini mengingatkan kembali jati diri kita sebagai bagian dari NKRI yang harus senantiasa menjaga dan mempertahankannya dari segala macam tantangan.
Sudah selayaknya kita bersatu dan memperkuat ikatan satu sama lain agar Indonesia tetap kokoh dan bertahan di tengah krisis global yang mengancam ekonomi negeri ini. Sumpah Pemuda membawa berita baik bahwa sampai saat ini kita masih disatukan oleh tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia. Persatuan dan kesatuan merupakan langkah dasar kemajuan suatu bangsa.
Hari ini merupakan tahun ke-81 didengungkannya Sumpah Pemuda. Namun, hal yang disayangkan adalah generasi muda Indonesia banyak yang tidak mengerti makna dari sumpah pemuda. Bahkan sebagian generasi masa kini tak hafal dengan poin-poin Sumpah Pemuda yang lahir dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928. Bertolak dari kenyataan tersebut yang notabene kondisi riil generasi muda kita saat ini. Di satu sisi, ada yang berperilaku ekstrem. Di sisi lain, ada yang asyik dengan prestasi dan profesionalisme yang mereka geluti. Dalam konteks yang demikian agaknya perlu untuk kita renungkan bersama. Perlukah adanya revitalisasi semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928? Lantas apa yang harus kita perbuat? Bagaimana seharusnya generasi muda kita, perlukah wawasan multikultural untuk membendung citra negatif bagi generasi kita?

Friday, October 1, 2010

BAKSOS IMM Kom.FKIP

Sebagai follow up dari kegiatan Masta Tahun 2010 IMM Kom FKIP menyelenggarakan kegiatan baksos. Kegiatan ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Komisariat lain yaitu, IMM Kom.Hukum dan IMM Kom.Kedokteran. Acara ini akan diselengaarakan pada tanggal 16-17 Oktober 2010 di desa Glagah, Tulas, Karangdowo, Klaten jawa tengah Indonesia

BAKSOS IMM Kom.FKIP

Sebagai follow up dari kegiatan Masta Tahun 2010 IMM Kom FKIP menyelenggarakan kegiatan baksos. Kegiatan ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Komisariat lain yaitu, IMM Kom.Hukum dan IMM Kom.Kedokteran. Acara ini akan diselengaarakan pada tanggal 16-17 Oktober 2010 di desa Glagah, Tulas, Karangdowo, Klaten jawa tengah Indonesia

Tuesday, April 27, 2010

HARDIKNAS: Sebuah Ritual ‘tak Bernyawa


Oleh : IMMawati Kristiana

Hari Pendidikan Nasional, hari yang biasa diperingati tanggal 2 Mei oleh para anak didik, pendidik, pejabat, dan mungkin seluruh penduduk negri Indonesia ini. HARDIKNAS diperingati untuk mengenang kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang kemudian mengganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Ajaran ningratnya adalah Ing ngarso Sung Tulodho (di depan memberi teladan), Ing madyo mangun karso (di tengah membangun karya), Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan). Itulah tiga kalimat mulia yang senantiasa diajarkan Ki Hajar Dewantara, yang jika diterapkan dalam dunia pendidikan kita pasti akan memberikan suatu pencerahan pada bangsa Indonesia yang saat ini tengah dilanda “kemurungan”.
Mengamati sejarah pendidikan diatas, jelaslah bahwa ruh pendidikan di Indonesia adalah semangat perubahan. Perubahan dari zaman kebodohan menjadi zaman kecerdasan (emosional, intelektual, spiritual), perubahan dari rezim tejajah menjadi rezim terbebaskan, dari rezim kesengsaraan menjadi rezim kesejahteraan, kemakmuran dan ketenangan. Ruh pendidikan adalah perubahan, dan inti dari perubahan adalah suatu kebaikan. Terlepas dari model kebaikan seperti apa yang diharapkan.
Tapi jika kita melihat Indonesia, semangat hari pendidikan nasional masih jauh dari perubahan, ruh pendidikan itu sepertinya masih jauh di kolong langit. Setengah abad kemerdekaan Indonesia pun belum mampu mewujudkannya. Komersialisasi pendidikan lewat mahalnya biaya pendidikan, rendahnya kualitas guru dan dosen, standarisasi nilai UAN yang kemudian menjadi wujud ‘halalisasi’ kecurangan oleh bebarapa sekolah demi memperjuangkan lulus 100 persen, kekerasan di lembaga pendidikan dan banyak kasus lainnya tentu bukanlah wujud dari perubahan itu. Bahkan angka 20 % yang dituliskan dalam APBN pun hanya sekedar menjadi singa di atas kertas. Jumlah itu pun konon jauh lebih kecil dibandingkan uang yang di korupsi pejabatnya yang telah menjadikan pendidikan sebagai komoditas politik saja.
Nyawa dari HARDIKNAS seharusnya adalah semangat perubahan itu. Namun jika kita sudah kehilangan hasrat untuk berubah, untuk berbenah, tentu 2 Mei hanya sekedar ritual saja. Cita-cita mulia pendidikan dapat terwujud jika kita terus mendidik diri kita menjadi pribadi yang terpelajar yang menolak dijadikannya pendidikan sebagai komoditas dan menolak segala bentuk penjajahan model baru. Para pendidik adalah aset paling besar. Namun pendidik yang tidak punya semangat perubahan hanyalah seperti mumi, tak bernyawa. Mari kawan masa depan Indonesia ada di tangan kita. Mari semangat mendidik diri kita menjadi manusia selagi masih ada kesempatan. MERDEKA!!!

Thursday, April 22, 2010

Air Mata Yang Diberkahi

*)Muhammad Arifin Ilham
Air mata yang menitik melintasi kedua pipi kita ternyata tidak semata buliran air yang keluar dari kelopak mata, tapi ada rembesan makna penuh hikmah di mata Allah SWT. Bahkan, air mata akan menjadi penyebab hidup seseorang dalam keberkahan.
Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa ada dua tetesan (qatrataani) yang dibanggakan dan kelak akan menjadi saksi di hari Pengadilan, yaitu tetesan darah syuhada yang wafat karena menegakkan agama Allah dan tetesan air mata karena bertobat. Dalam kesempatan ini, kita akan mengenali ternyata banyak air mata yang dapat mengundang keberkahan.
Pertama, air amta karena rasa cinta, takut, dan rindu kepada Allah. Air mata ini keluar disebabkan bercampurnya rasa haru dan bahagia karena telah mampu menemukan makna hakikat cinta sekaligus takut kepada Sang Khalik.
Kedua, kerinduan yang mendalam terhadap Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabat Radiyallahu anhum. Seseorang yang larut dan terbuai saat bersenandung shalawat, karena berharap dikunjungi Rasulullah SAW dalam setiap mimpinya dan rindu dengan syafaatnya, kemudian air mata menetes maka sungguh air mata ini adalah air mata yang diberkahi. Pada saatnya nanti, air mata itu akan ikut bersaksi dihadapan Allah SWT bahwa orang ini adalah benar umat Rasulullah SAW.
Ketiga, airmata bahagia karena bisa menunjukkan baktinya pada orang tua. Saat mengenang dan menatap wajah orang tua yang dicintai dan disayanginya. Air mata ini akan menjadi saksi dihadapan Allah SWT, dan ia tercatat sebagai anak yang berbakti pada orang tua.
Keempat, air mata tobat, karena ingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat. Baik dosa syirik, membunuh, zina, korupsi, atau ingat kepada orang yang pernah disakiti. Seseorang yang menyesali semua perbuatan buruknya dan memohon ampun kepada Allah SWT. Itulah air mata yang diberkahi.
Terakhir, air mata yang diberkahi adalah air mata karena bahagia bisa khusyuk beribadah. Juga karena senang karena bisa berkumpul dengan orang-orang saleh di majlis ilmu dan zikir.
Taken from, Republika, April 10, 2010

Pendidikan Yang Belum Mendidik

Apa gunanya belajar begitu lama dan tinggi, menghabiskan waktu belasan tahun malah sampai dua puluh atau dua puluh lima tahun. Jika ada akhirnya menjadi sarjana pengangguran atau intelektual pengangguran? Tujuan pendidikan nasional adalah ubtuk mendidik generasi bangsa menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun realitasnya, pendidikan kita baru mampu melahirkan generasi yang senang meramaikan mal, plaza, dan tempat-tempat rekreasi. Barangkali, hal itu terjadi karena kita-pemerintah, masyarakat, orng tua, dan guru telah salah dalam mendidik. Jika demikian kita semua harus bertanggungjawab.
Walau semua guru sudah tahu cara melaksanakan proses belajar mengajar yang dituntut oleh kurikulum, tetap saja mereka getol menerapkan metode tradisional atau konvensional –teacher centered, mencatat, berceramah, menghafal, dan murid harus membeo semua yang dikatakan guru. Selain itu, agar nama guru dan sekolah tetap harum , siwa dituntut untuk memperoleh nilai yang tinggi. Kuncinya adalah pembelajaran yang berfokus pada hasil, namun mengabaikan proses. Anak digiring dalam suasana kelas yang membosankan. Sejak ada kebijakan yan g mengharuskan anak mencapai standar kelulusan, maka semua sekolah berlomba-lomba membuat program untuk menjadikan peserta didiknya lulus 100%. Untuk menjaga citra baik sekolah, maka guru, komite sekolah, bahkan orang tua memberikan trik-trik menyontek dan melakukan rekayasa yang jitu. Pada akhirnya, sekolah dengan skor tinggi-tak peduli diraih dengan melanggengkan budaya menyontek_diberi penghargaan. Jika perlu, diberitakan di media massa. Sementara itu, sekolah dengan skor rendah-meski menjujung tinggi nilai kejujuran-memperoleh cibiran dan dicap sebagai sekolah yang telah gagal.
Jika kita sudah mendengar English Club, tak ada salahnya juga bila membentuk klub-klub mata pelajaran. Tak ada ruginya pula membentuk klub berdasarkan hobi dan minat. Juga, menghidupkan aktifitas yang menghidupkan aktifitas yang berbasis life skill. Pekerjaan-pekerjaan seperti berkebun, beternak, dan bertani sudah dipandang sebelah mata oleh generasi muda. Padahal, profesi-profesi itu sangat mulia, menghidupi jutaan orang dan jauh dari KKN. Opini ini hanya mengajak setiap orang untuk melakukan kontemplasi tentang pendidikan yang belum mendidik, yang telah melahirkan generasi yang cemas menjalani hidup

Thursday, March 11, 2010

Sejarah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

" Bismillahirrohmanirrohim "
Sejarah
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Sejarah Berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan bagian dari AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) yang merupakan organisasi otonom dibawah Muhammadiyah.

Sesungguhnya ada dua faktor integral yang melandasi kalahiran, yaitu faktor intern dan fakor ekstern. Faktor Intern Dimaksudkan yaitu faktor yang terdapat didalam Diri Muhammadiyah itu sendiri, sedangkan fakor ekstern adalah faktor yang berawal dari luar Muhammadiyah, khususnya umat Islami Indonesia dan pada umumnya adalah seluruh umat dunia.

FAKTOR INTERN, sebenarnya lebih dominan dalam bentuk motivasi idealismse, yaitu motif untuk mengembangkan ideologi Muhammadiyah, yaitu faham dan cita cita Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah pada hakekatnya adalah sebuah wadah oraganisasi yang punya cita-cita atau tujuan yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam , sehingga terwujud masyarakat Utama, adil dan makmur yang diridloi oleh Allah SWT. Hal ini termaktub dalam AD Muhammadiyah Bab II pasal 3. dan dalam merefleksikan cita-citanya ini, Muhammadiyah mau tidak mau harus bersinggungan dengan masyarakat bawah (jelata) atau masyarakat heterogen. Ada masyarakat petani, pedagang, peternakan dan masyarakat padat karya dan ada masyarakat administratif dan lain sebagainya yang juga termasuk didalamnya masyarakat kampus atau intelektual yaitu Masyarakat Mahasiswa.Persinggungan Muhammadiyah dalam maksud dan tuiuannya, terutama terhadap masyarakat mahasiswa, secara teknisnya bukan secara langsung terjun mendakwahi dan mempengaruhi mahasiswa yang berarti orang-orang Mahasiswa, khususnya para mubalighnya ya langsung terjun ke mahasiswa. Tapi
Anggapan Muhammadiyah tersebut lahir pada saat-saat Muhammadiyah bermuktamar ke-25 di Jakarta pada tahun 1936 Yang pada saat itu dihembuskan pula cita-cita besar Muhammadiyah untuk mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan pada saat itu pula Pimpinan Pusat (PP) Yang dipegang oleh KH. Hisyam (periode 1933-1937). Dan pada dikatakan bahwa anggapan dan pemikiran mengenai perlunya menghirnpun mahasiswa Yang sehaluan dengan Muhammadiyah yaitu sejak konggres ke-25 tersebut.

Pada perkembangan keberadaan mereka merasa perlu adanya perkumpulan khusus mahasiswa Yang secara khusus anggotanya terdiri dari mahasiswa Islam. Alternatif yang mereka pilih yaitu bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). bahkan ada image waktu itu yang menyatakan bahwa HMI adalah anak Muhammadiyah Yang diberi tugas khusus untuk membawa mahasiswa dalam misi dan visi yang dimiliki oleh Muhammadiyah, karena waktu itu ditubuh HMI sendiri dipegang oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah yang secara aktif mengelola HMI.

Pada waktu itu Muhammadiyah secara kelembagaan turut mengeloia HMI baik dari segi moral ataupun material. Disinilah sekali lagi bukan.HMI yang turut menelorkan tokoh-tokoh Muhammadiyah tapi sebaliknya bahwa Muhammadiyah yang dulu ikut aktif membesarkan HMI. Mengapa hal itu dilakukan รข?¦.? Jawabannya seperti dikemukakan diatas, yaitu bahwa HMI diharapkan akan tetap konsisten dengan faham keagamaan Yang diilhami oleh Muhammadiyah. Namun pada perkermbangannya dahulu mengalami perubahan-perubahan khususnya yang mewarnai tubuh HMI aliran-aliran Asy'ariyah (cenderung menghidupkan kembali sunnah-sunnah rosul), aliran syi'ah (Yang cenderung mengkultuskan syaidina Ali bin Abi Tholib r.a), Mu'tazilah, nasionalisme, sekularisme, pluralisme lainnya. Sementara dalam Muhammadiyah tidaklah independensi Muhammadiyah ditekankan pada berpendapat namun masib dalam konteks wacana islam masih tetap berideologi Al-quran dan As-sunnah dalam Muhammadiyah tidak mengenal madzab-madzab yang ada seperti madzab Syafi`I, Hambali dan Maliki.

Pada tanggal 18 Nofember 1955 keinginan Muhammadiyah untuk mendirikan PTM ini PP Muhammadiyah melalui struktur kepemimpinannya membentuk departemen pelajar dan mahasiswa yang menampung aspirasi aktif dari para pelajar dan mahasiswa.
Maka pada saat Muktamar Pemuda Muhammadiyah pertama di Palembang tahun 1956 didalam keputusannya menetapkan langkah kedepan Pemuda Muhammadiyah tahun 1956-1959 dan dalam langkah ini ditetapkan pula usaha untuk menghimpun pelajar dan mahasiswa Muhammadiyah agar kelak menjadi pemuda Muhammadiyah atau warga Muhammadiyah yang mampu mengemban amanah.

Menjelang Muktamar Muhammadiyah setengah abad di Jakarta tahun 1962 mengadakan kongres Mhasiswa Muhammadiyah di Yogyakarta dan dari kongres ini semakin santer upaya para tokoh Pemuda untuk melepaskan Departemen Kemahasiswaan untuk berdiri sendiri. Pada 15 Desember 1963 mulai diadakan pejajagan dengan didirikannya Dakwah mahasiswa yang dikoordinir oleh : Ir. Margono, Dr. Sudibjo Markoes dan Drs. Rosyad Saleh. Ide pembentukan ini berasal dari Drs. Moh. Djazman yang waktu itu sebagai Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah. Dan sementara itu desakan agar segera membentuk organisasi khusus mahasiswa dari berbagai kota seperti Jakarta dengan Nurwijo Sarjono MZ. Suherman, M. yasin, Sutrisno Muhdam, PP Pemuda Muhammadiyah dll-nya.

Akhirnya dengan restu PP Muhammadiyah waktu itu diketuai oleh H.A. Badawi, dengan penuh bijaksana dan kearifan mendirikan organisasi yang khusus untuk Mahasiswa Muhammadiyah yang diketuai oleh Drs. Moh. Djazman sebagai koordinator dengan anggota M. Husni Thamrin, A. Rosyad Saleh, Soedibjo Markoes, Moh. Arief dll.

Jadi Pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan pencetus nama IMM adalah Drs. Moh. Djazman Al-kindi yang juga merupakan koordinator dan sekaligus ketua pertama. Muktamar IMM yang pertama pada 1-5 Mei 1965 di kota Barat, Solo dengan menghasilkan deklarasi yang dibawah ini:
 IMM adalah gerakan Mahasiswa Islam.
 Kepribadian Muhammadiyah adalah Landasan perjuangan IMM
 Fungsi IMM adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah (sebagai stabilisator dan dinamisator).
 Ilmu adalah amaliah dan amal adalah Ilmiah IMM.
 IMM adalah organisasi yang syah-mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan dan falsafah negara yang berlaku.
 Amal IMM dilakukan dan dibaktikan untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Selanjutnya yang juga termasuk faktor intem dalam melahirkan IMM adanya motivasi atis dikalangan keluarga Muhammadiyah. Dalam upaya mewujudkan maksud dan tujuan Muhammadiyah baik yang berada di struktural ataupun diluar dan simpatisan, baik yang berekonomi atas, menengah ataupun bawah harus dapat memahami dan mengetahui Muhammadiyah secara general ataupun secara spesifik sehingga tidak muncul kader-kader Muhammadiyah yang radikal (berwawasan sempit). Penegasan motivasi etis ini sebenarnya merupakan interpretasi (pemahaman) dari firman Allah SWT. dalam QS. Al-Imran:104 dan diharapkan kader-kader Muhammadiyah yang khusunya IMM dapat merealisaasikan motivasi etis diantaranya dengan melakukan dakwah amar ma`ruf nahi munkar, Fastabiqul Khoirot (berlomba-lomba dalam kebajikan dan demi kebaikan.

FAKTOR EKSTERN, yaitu sebagaimana Yang tersebut diatas baik Yang terjadi ditubuh umat Islam sendiri ataupun yang terjadi didalam sejarah pergolakan bangsa Indonesia. Yang terjadi dimasyarakat Indonesia pada zaman dahulu hingga sekarang adalah sama saja, yaitu kebanyakan mereka masih mengutamakan budaya nenek moyang yang mencerminkan aktifitas sekritistik dan bahkan anemistik yang bertolak belakang dengan ajaran Islam murni khususnya dan tidak lagi sesuai dengan Perkembangan zaman.

Pergolakan OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda) atau Organisasi Mahasiswa periode 50 sampai 65-'an terlihat menemui jalan buntu untuk mempertahankan indpendensi mereka dan partisipasi aktif dalam pasca Proklamasi (era kemerdekaan) RI. hal ini terlihat sejak pasca Konggres Mahasiswa Indonesia pada 8 Juli 1947 di Malang Jawa Timur, yang terdiri dari HMI, PMKRI, PMU, PMY, PMJ, PMKH, MMM, SMI, yang kemudian berfusi (bergabung) menjadi PPMI (Perserikatan Perhimpunan-perhimpunan Mahasiswa Indonesia). PPMI pada mulanya tampak kompak dalam menggalang persatuan dan kesatuan diantara mahasiswa, namun sejak PPMI menerima anggota baru pada tahun 1958 yaitu CGMI yang berkiblat dan merupakan anak komunis akhirnya PPMI mengalami keretakan yang membawa kehancuran. PPMI secara resmi membubarkan diri pada Oktober 1965.

Sebenamya PPMI sebelum membubarkan diri, sekitar tahun 1964-1965 masing-masing organisasi yang berfusi dalam PPMI itu saling berkompetisi dan sok revolosioner untuk merebut pengaruh para penguasa waktu itu, termasuk juga Bung Karno Yang tak luput dari incaran mereka. Hal ini diakibatkan karena masuknya CGMI kedalam PPMI yang seakan mendapatkan legitimasi dari pihak penguasa waktu itu sehingga CGMI (PKI) terlihat besar. HMI pun saat itu juga merevolosionerkan diri menjadi sasaran CGMI (PKI), sehingga HMI hampir rapuh akibat ulahnya sendiri, karena pada saat itu PKI merupakan partai terbesar dan pendukungnya selalu meneriakkan supaya HMI dibubarkan. HMI melihat kondisinya yang rawan tidak tinggal diam, dengan segala upaya untuk mengembangkan sayap dan memperkokohnya, HMI kembali berusaha mendapatkan legitimasi kesana-kemari untuk menangkal serangan dari PKI yang berusaha membubarkannya.

Pada saat HMI semakin terdesak itulah IMM lahir, yaitu pada tanggal 14 Maret 1964. Inilah sebabnya, ada stereotype atau persepsi yang muncul ke permukaan bahwa IMM lahir sebagai penampung anggota-anggota HMI manakala HMI dibubarkan oleh PKI maka IMM tidak perlu lahir. Namun persepsi yang terputar itu tidak rasional dan kurang cerdas dalam menginterprestasi fakta dan data sejarah.Interprestasi Yang benar dan rasional sesuai dengan data dan fakta sejarah adalah IMM salah satu faktor historisnya adalah untuk membantu eksistensi HMI agar tidak mempan atas usaha-usaha yang akan membubarkannya. Sekali lagi bahwa kelahiran IMM untuk membantu dan turut Serta mempertahankan HMI dari usaha- usaha komunis yaitu PKI Yang akan membubarkannya dan sesuai dengan sifat IMM itu sendiri yang akan selalu bekerjasama dan saling membantu dengan saudaranya (saudaranya seaqidah Islam) dalam upaya beramar ma'ruf nahi mungkar Yang merupakan prinsip perjuangan IMM.

Itulah sekilas kelahiran IMM yang sampai sekarangpun masih ada oknum-oknum yang mempersoalkannya (walaupun sudah terbit buku Yang menangkal isu tersebut dengan judul 'Kelahiran Yang Dipersoalkan oleh Farid Fatoni). Dan sekarang kita telah tahu bahwa IMM lahir memang merupakan suatu kebutuhan Muhammadiyah dalam mengembangkan sayap dakwahnya dan sekaligus merupakan suatu aset bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam kemerdekaan ini. Karena IMM merupakan suatu kebutuhan intern dan ekstern itu pulalah, maka tokoh-tokoh PP Pemuda Muhammadiyah yang berawal dari HMI kembali keIMM sebagai anak atau ortom Muhammadiyah. Mereka yang dulu turut mengembangkan HMI disebabkan karena IMM belum lahir dan keterlibatan mereka dalam tubuh HMI hanya sebatas mengembangkan ldeologi Muhammadiayah. Dan sampai sekarangpun HMI masih dimasuki oleh kalangan mahasiswa dari berbagai unsur ormas Islam, yang pada akhimya berbeda dengan orientasi Muhammadiyah. Mungkin, untuk menangkal klaim seperti tersebut PP Pemuda Muhammadiyah diatas, adalah bahwa Para aktifis akan berdirinya IMM & NA Yang berusaha mengusahakan berdirinya IMM tidak terlibat dalam aktifitas HMI secara langsung maupun tidak langsung. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah benar-benar murni didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yang pada waktu itu diketuai oleh Bapak H.A. Badawi.

Agenda Semarak MILAD IMM KOM. FKIP

SEMARAK MILAD IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH KE 46
Agenda Semarak MILAD IMM KOM. FKIP

*Bazar Buku

Tanggal : 12-19 Maret 2010
Tempat : HALL C
Waktu : 08.00-15.00
Penerbit :
o LKiS
o Resist Book
o Suara Muhammadiyah

*Out Bond

Tanggal : 16 Maret 2010
Tempat : Taman Psikologi
Waktu : 08.00-selesai
Acara :

o Games
 Estafet Kelereng
 Formula I ( F I )
 Watering the water
 Lake Drama
o Makan-makan


*Sarasehan Fakultas

Pembicara : Muhibbin (Ex Wakil Dekan III ), Agus Supardi (Ketum IMM FKIP), & Danang Prasetya (Presiden terpilih)
Tanggal : 19 Maret 2010
Waktu : 08.00-selesai
Tempat : Taman FKIP
Tema : Implikasi Student Government Terhadap Mahasiswa

Saturday, March 6, 2010

Kapan lagi ...?




Indah kebersamaan,
Kesepian disini dalam arti yang luas dan positip. ... We Are The World, kebersamaan kita tanpa batas geografis, gender, religious, usia, suku bangsa, ...

Usai Pemilwa...

*oleh kris
UMS baru saja menyelenggarakan Pemilwa, sebuah pesta demokrasi tahunan. Seorang presiden telah terpilih dan kabinet pun akan segera terbentuk.
Student government berangkat dari keterkungkungan mahasiswa zaman ordebaru. Student Goverment atau biasa di singkat SG merupakan sistem pemerintahan mahasiswa yang diadopsi secara apik dan matang oleh punggawa-punggawa muda (baca: mahasiswa) demokrasi ideal. Semangat mahasiswa harus tetap dipertahankan serta prinsip egaliter, keterbukaan, transparan dan check and balance harus tetap menjadi landasan dalam pelaksanaan kepemerintahan mahasiswa.
Student government bisa juga berangkat dari kegelisahan mahasiswa yang sejak awal sudah dibaptis menjadi “agent of change”. Dimana peran mereka juga harus dirasakan oleh masyarakat dan mahasiswa kampus. Peran mereka pulalah yang nanti akan tetap mempengaruhi mau dibawa kemana nasib bangsa kita.
Peran student government dalam wilayah akademis mahasiswa. Mahasiswa harus membaktikan ilmunya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus mengawal demokrasi bangsa ini kearah ideal. Dan mahasiswa secara khusus berperan sebagai transformator ke sistem dan penyampai informasi dan kondisi objektif bangsa ke masyarakat bagaimanapun caranya.
Semoga kepemerintahan yang baru terbentuk ini menjadi wadah aktualisasi potensi kepemipinan, wadah aktualisasi, wadah aspirasi serta agregasi kepentingan seluruh mahasiswa UMS.
Demikian juga dengan partai mahasiswa yang sudah mengirimkan kader-kader partainya untuk terus memberikan yang terbaik bagi iklim demokrasi di kampus ini semoga menjadi semangat yang mampu meresonansi setiap nafas juang yang teraktualisasi lewat program-program yang bisa memberikan pendidikan politik pada seluruh mahasiswa.

Adzan

Betapa sering kita mendengar adzan dari menara-menara di kota dan desa: Allahu Akbar! Allahu Akbar! Betapa sering kita membaca tentang Bilal, seorang keturunan Absyinian, mengumandangkan adzan pertama kalimnya sehingga menggema di Jazirah Arab, ketika Nabi mulai berdakwah dan menghadapi penganiayaan serta hinaan dari ornag-orang terbelakang dan bodoh.


Suara Bilal merupakan sebuah panggilan , seruan untuk memulai perjuangan dalam rangka mengakhiri sejarah buruk bangsa Arab dan menyongsong matahari, pagi yang cerah. Namun apakah kita pernah mnerenungkan apa yang dimaksud dan apa isi dari panggilan itu?


Apakah setiap mendengarkan panggilan suci itu, apakah kita ingat bahwa Allahu Akbar bermakna (dalam bahasa yang tegas)= Berilah sanksi kepada para lintah darat yang tamak itu! Sitalah kekayaan dari para tukang monopoli yang mendapatkan kekayaan dengan cara mencuri!! Sediakanlah makanan untuk rakyat yang banyak! Bukakanlah pintu pendidikan selebar-lebarnya dan majukanlah wanita! Hancurkanlah cecunguk-cecunguk yang membodohkan dan memecah belah umat! Carilah ilmu sampai ke Cina (Bukan hanya Cina zaman dulu, tapi juga sekarang!) Bentuklah majlis Syuro yang mandiri dan biarkan demokrasi yang sebenar-benarnya bersinar!! (Rhaif Khoury)

*Oleh Kris
Source: Islam dan Teologi Pembebasan

Sombong-sombong yang Melongok Ke Luar

Sebenarnya sombong itu bukanlah kemusyrikan yang halus atau tersembunyi ( Syirik khafi/syirik syirri); tetapi ia adalah suatu sifat yang paling nyata, tmpak dan jelas.

Ada satu pengakuan jujur dari seorang kafir bijaksana pemikir Amerika, Benjamin Franklin, “Dalam kenyataan, barang kali, tiada nafsu alamiah yang begitu sulit detikan seperti kesombongan. Diselubungi, dilawan, debekukan, disiksa pun masih juga hidup dan sesekali masih melongok ke luar.

Meskipun kita sedang dalam kerendahan hati, nyatanya dengan perkiraan itu pun kita bisa jadi bangga dengan kerendahan hati kita, tawadhu’ kita. Ah, begitu sukar ternyata untuk tidak sombaong, sampai kerendahhatian kita, tawadhu’ kita pun bisa pada akhirnya menyeret kita untuk menyombongkan ketewadhu’an kita itu.

Ya Allah, hanya Kau yang tahu meeka benar-benar tak sombong. Bantulah kami uantuk menjauhi kesombongan! Sungguh tak ada secuil pun sesuatu yang pantas kami sombongkan. Engkaulah ysng pantas menyandang Yang Mahasombong..

“Bagi-Nyalah kesombongan (Al-Kibriya’) di langit dan di bumi. Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (Al-Jatsiyah:37)