Betapa sering kita mendengar adzan dari menara-menara di kota dan desa: Allahu Akbar! Allahu Akbar! Betapa sering kita membaca tentang Bilal, seorang keturunan Absyinian, mengumandangkan adzan pertama kalimnya sehingga menggema di Jazirah Arab, ketika Nabi mulai berdakwah dan menghadapi penganiayaan serta hinaan dari ornag-orang terbelakang dan bodoh.
Suara Bilal merupakan sebuah panggilan , seruan untuk memulai perjuangan dalam rangka mengakhiri sejarah buruk bangsa Arab dan menyongsong matahari, pagi yang cerah. Namun apakah kita pernah mnerenungkan apa yang dimaksud dan apa isi dari panggilan itu?
Apakah setiap mendengarkan panggilan suci itu, apakah kita ingat bahwa Allahu Akbar bermakna (dalam bahasa yang tegas)= Berilah sanksi kepada para lintah darat yang tamak itu! Sitalah kekayaan dari para tukang monopoli yang mendapatkan kekayaan dengan cara mencuri!! Sediakanlah makanan untuk rakyat yang banyak! Bukakanlah pintu pendidikan selebar-lebarnya dan majukanlah wanita! Hancurkanlah cecunguk-cecunguk yang membodohkan dan memecah belah umat! Carilah ilmu sampai ke Cina (Bukan hanya Cina zaman dulu, tapi juga sekarang!) Bentuklah majlis Syuro yang mandiri dan biarkan demokrasi yang sebenar-benarnya bersinar!! (Rhaif Khoury)
*Oleh Kris
Source: Islam dan Teologi Pembebasan
No comments:
Post a Comment