Tuesday, March 3, 2009

Resensi buku "Kekuasaan & Pendidikan (Suatu Tinjauan dari Perspektif Studi Kultural)



Judul: Kekuasaan & Pendidikan (Suatu Tinjauan dari Perpektif Studi Kultural)
Penulis: Prof. H.A.R. Tilaar
Penerbit: Indonesia Tera Magelang
Tahun: 2003
Karya yang ditulis oleh beliau merupakan gambaran tentang keterkaitan antara pendidikan dan kekuasaan.
Prolog karya ini, penulis menyajikan mengenai "kekuasaan dan pendidikan, permasalahan penting dalam pendidikan nasional".
Permulaan bab, beliau memulai dengan menjelaskan sejara rinci mengenai pendidikan dalam perspektif studi kultural. Dari sejarah, pengembangan global (The New Left Movement, neo marxisme) dan nasional (Ki Hadjar Dewantara dan Soedjatmoko), dan manifesto tentang studi kultural, sekaligus menjelaskan studi kultural dalam pedagogik kritis transformatif.
Bab selanjutnya, beliau mulai menjelaskan hubungan kekuasaan dan pendidikan, dengan menjelaskan epistemologi kekuasaan, konsep-konsep kekuasaan (baik dari teori hegemoni Gramsci, nihilisme Nietzsche, sampai Posmodernisme Focoult). Kekuasaan bukan hanya pada rezim fasis tetapi telah "menggurita" dalam dunia kebudayaan dan pendidikan, dimana proses pendidikan ternyata sering kali digunakan untuk memperkuat atau melanggengkan struktur kekuasaan dan mempertahankan ideologi dan hegemoni negara. Beberapa permasalahan yang berkaitan erat dengan pendidikan berdasarkan kekuasaan: 1) Domestifikasi dan stupidifikasi; 2) Indroktinasi; 3) Dehumanisasi; 4) Disintegrasi dan capital culture.
Kemudian penulis membahas tentang Pendidikan Multikultural dan Globalisasi. Beliau menjelaskan untuk membangun masyarakat Indonesia baru, yaitu masyarakat yang sejahtera dan demokratis, maka pendidikan multikultural menempati posisi sentral dalam pembinaan generasi Indonesia baru; yang mencakup tentang identitas bangsa, kebudayaan nasional, hak asasi manusia, maupun pendidikan naisonal yang didasarkan pada moral pancasila. Dan menjelaskan Globalisasi, neoliberalisme adalah sumber kekuasaan baru dalam pendidikan.
Sebagai epilog, beliau membahas pandangan kritis tentang jalan ketiga Giddens. Terakhir beliau melampirkan beberapa artikel tentang manajemen pendidikan, pengembangan Pendidikan Tinggi, dan Konstruksi Revolusi Pendidikan. Sekaligus memberi pernyataan bahwa gerakan mahasiswa untuk pembaruan mempunyain dampak positif yang sangat luas dalam pendidikan, kebudayaan, dan kehidupan politik masyarakat.

No comments:

Post a Comment